Pendekatan Teoritis dan Teori Sintalitas
Tidak lengkap rasanya jika kita ingin mempelajari sesuatu tanpa mengetahui teori-teori dan pendekatan-pendekatan didalamnya. Sama halnya dengan ilmu psikologi yang memiliki cabang-cabang pendekatan besar seperti: Pendekatan perilaku atau behavioristik, pendekatan kognitif, pendekatan psikoanalisa, dan pendekatan fenomenologi.
Kelompok juga memiliki pendekatan-pendekatan ( 2 pendekatan tepatnya ), yaitu:
Teori Sintalitas
Teori ini dikembangkan oleh Cattel, seorang yang lahir di Hilltop, Bromwich Barat, atau mudahnya di England ( Inggris ) pada tanggal 20 maret 1905. Cattel berpendapat bahwa untuk membuat perkiraan ilmiah membutuhkan dan harus dapat diukur dan diklasifikasikan.
Maka dari dasar pemikiran itulah dia menjelaskan tentang kelompok yang seharusnya memiliki kepribadian yang dapat dipelajari. Hal ini jelas mematahkan penjelasan bahwa kelompok bersifat dinamis atau terus berubah. Dapat saya simpulkan bahwa jika kelompok dapat dipelajarinya kepribadiannya, maka ada sebuah perilaku didalamnya yang dapat membentuk kepribadian, dan jika ad perilaku dalam kelompok, maka ada yang membuat perilaku tersebut ( dalam hal ini adalah anggota kelompok ). Dan jika perilaku dan struktur yang khas itu dapat dipelajari dan dijadikan suatu hal yang harus ada dalam kelompok, maka tak akan ada pengaruh pada pergantian anggota didalamnya.
Cattel menjelaskan, bahwa setidaknya ada suatu panel / atau tuas didalam setiap kelompok yang saling bergantung satu sama yang lainnya, yaitu:
Sumber referensi:
Kelompok juga memiliki pendekatan-pendekatan ( 2 pendekatan tepatnya ), yaitu:
- Pendekatan empiris ,dan
- Pendekatan teoritis
Teori Sintalitas
Teori ini dikembangkan oleh Cattel, seorang yang lahir di Hilltop, Bromwich Barat, atau mudahnya di England ( Inggris ) pada tanggal 20 maret 1905. Cattel berpendapat bahwa untuk membuat perkiraan ilmiah membutuhkan dan harus dapat diukur dan diklasifikasikan.
Maka dari dasar pemikiran itulah dia menjelaskan tentang kelompok yang seharusnya memiliki kepribadian yang dapat dipelajari. Hal ini jelas mematahkan penjelasan bahwa kelompok bersifat dinamis atau terus berubah. Dapat saya simpulkan bahwa jika kelompok dapat dipelajarinya kepribadiannya, maka ada sebuah perilaku didalamnya yang dapat membentuk kepribadian, dan jika ad perilaku dalam kelompok, maka ada yang membuat perilaku tersebut ( dalam hal ini adalah anggota kelompok ). Dan jika perilaku dan struktur yang khas itu dapat dipelajari dan dijadikan suatu hal yang harus ada dalam kelompok, maka tak akan ada pengaruh pada pergantian anggota didalamnya.
Cattel menjelaskan, bahwa setidaknya ada suatu panel / atau tuas didalam setiap kelompok yang saling bergantung satu sama yang lainnya, yaitu:
- Sifat sintalitas, yaitu pengaruh suatu kelompok terhadap kelompok lain.
- Sifat Struktur kelompok, yaitu afeksi dan keakraban anatar anggota kelompok.
- Sifat populasi, yaitu sifat rata-rata dari tiap individu di kelompok.
Sumber referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar